Kerusuhan Mei 1998

Kerusuhan Mei 1998
Bagian dari Kejatuhan Soeharto, Krisis finansial Asia 1997 dan Sentimen anti-Tionghoa di Indonesia
A man wearing a buttoned shirt, pants, and flip-flops throws an office chair into a burning pile of other chairs in the middle of a city street. Behind him, several dozen people gather in front of a building with broken windows.
Para perusuh membakar perabot kantor di jalanan Jakarta pada 14 Mei 1998
Tanggal4–8 dan 12–15 Mei 1998
LokasiKerusuhan besar terjadi di Medan, Jakarta, dan Surakarta dengan sejumlah insiden terpisah di tempat lain
Sebab
Metode
Hasil
Pihak terlibat
warga sipil Indonesia yang terdiri dari Megawati Soekarnoputri pendukung dan pengunjuk rasa anti-pemerintah
Tionghoa warga sipil termasuk beberapa pendukung anti-Megawati dan anti-Soeharto
Jumlah korban
Korban jiwa1217
Terluka91
Peta Indonesia yang menunjukkan lokasi kerusuhan Mei 1998
Mal Ratu Luwes di Surakarta yang terbakar. Surakarta menjadi salah satu kota yang terdampak besar. Banyak bangunan bisnis dan pertokoan yang dibakar massa.

Kerusuhan Mei 1998 adalah peristiwa kerusuhan massa, demonstrasi anti-pemerintah, dan pembangkangan sipil di Indonesia pada bulan Mei 1998. Peristiwa ini terutama terjadi di kota Medan, Jakarta, dan Surakarta, dengan insiden-insiden kecil di wilayah lain di Indonesia.

Kerusuhan tersebut dipicu oleh korupsi, masalah ekonomi, termasuk kekurangan pangan dan pengangguran massal. Kerusuhan ini akhirnya berujung pada pengunduran diri Presiden Soeharto dan jatuhnya pemerintahan Orde Baru yang telah berkuasa selama 32 tahun. Target utama dari kerusuhan tersebut adalah etnis Tionghoa Indonesia, namun sebagian besar korban jiwa disebabkan oleh kebakaran besar dan terjadi di antara para penjarah.[1][2][3][4][5][6]

Diperkirakan lebih dari seribu orang tewas dalam kerusuhan tersebut.[7][8] Sedikitnya 168 kasus pemerkosaan dilaporkan, dan kerusakan material bernilai lebih dari Rp3,1 triliun (US$260 juta). Pada tahun 2010, proses hukum atas kerusuhan tersebut terhenti dan belum selesai.[9]

  1. ^ van Klinken, Gerry (25 September 1999). "Inside Indonesia - Digest 86 - Towards a mapping of 'at risk' groups in Indonesia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2000. Diakses tanggal 17 June 2015. 
  2. ^ van Klinken, Gerry (29 May 1998). "The May Riot". [INDONESIA-L] DIGEST. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 July 2015. Diakses tanggal 17 June 2015. 
  3. ^ "ASIET NetNews Number 20 - June 1-7, 1998". Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 February 2015. Diakses tanggal 17 June 2015. 
  4. ^ Horowitz, Donald L. (25 March 2013). Constitutional Change and Democracy in Indonesia. Cambridge University Press. ISBN 9781107355248. Diakses tanggal 17 June 2015. 
  5. ^ Collins 2002 Diarsipkan 13 February 2015 di Wayback Machine., p. 597.
  6. ^ Chinoy, Mike (16 May 1998). "CNN - Hundreds dead from Indonesian unrest". CNN. Diakses tanggal 17 June 2015. 
  7. ^ Friend, Theodore (2003). Indonesian Destines. Belknap Press of Harvard University Press. hlm. 532. ISBN 0-674-01834-6. 
  8. ^ Hannigan, Tim (2015). A Brief History of Indonesia. Tuttle Publishing. ISBN 978-0804844765. 
  9. ^ Osman, Nurfika; Haryanto, Ulma (14 May 2010). "Still No Answers, or Peace, for Many Rape Victims". Jakarta Globe. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 September 2010. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search